Dalam keheningan malam di bulan Rabiul Awal, seorang jamaah bersiap memasuki salah satu tempat paling mustajab di Masjid Nabawi—Raudhah, taman surga yang menjadi impian setiap hati yang merindukan Rasulullah. Dengan mengunduh aplikasi Nusuk, perjalanan menuju Raudhah terasa lebih mandiri namun tetap penuh makna spiritual. Bagi mereka yang berencana umroh, aplikasi ini memungkinkan jamaah untuk memilih jadwal kunjungan, dengan tanggal yang berwarna hijau menandakan slot yang tersedia.

Setelah selesai menunaikan sholat Isya, sang jamaah dengan sabar menunggu di depan pintu 37. Tempat itu dipenuhi ribuan jamaah, namun hatinya tetap tenang, penuh dzikir dan istighfar. Di bawah kubah hijau, ia memandang tiang Aisyah dan mimbar Rasulullah, dua tempat yang menyimpan keberkahan tiada tara. Setiap langkah terasa mendekatkan diri kepada Allah, setiap detik menjadi kesempatan untuk berdoa, memohon ampunan dan kelapangan rezeki.

Berjalan santai, ia tak ingin tergesa-gesa, yakin bahwa segala sesuatu akan tiba pada waktunya. Ketika akhirnya memasuki Raudhah, suasana syahdu menyelimuti hati. Jamaah lainnya berusaha untuk sholat sunnah, memanjatkan doa-doa terdalam mereka. Di sana, mereka berbagi ruang, saling memberi kesempatan, sambil mengingat bahwa tempat ini bukan hanya untuk satu jiwa, melainkan untuk seluruh umat yang mencintai Rasulullah.

Di antara tiang-tiang dan mimbar, setiap doa yang terucap menjadi harapan agar kehidupan di dunia dan akhirat dipenuhi rahmat. Bagi mereka yang telah masuk, ini bukan sekadar pengalaman, tetapi perjalanan batin yang mengisi hati dengan ketenangan dan rasa syukur.

Dalam momen yang penuh berkah itu, jamaah tak hanya berdoa untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk seluruh umat. Semoga yang rindu, yang belum sempat menapakkan kaki di Madinah, suatu saat diberi kesempatan untuk merasakan manisnya berada di Taman Surga ini. Bagi yang berjuang mencari nafkah, semoga Allah memudahkan rezekinya. Bagi yang sedang sakit, semoga segera dipulihkan. Doa-doa tulus itu bergema di seluruh Raudhah, seakan mengalir dalam alunan dzikir yang tiada henti.

Seusai berdoa, jamaah melangkah mundur dengan perlahan, memberikan kesempatan kepada yang lain untuk merasakan keindahan yang sama. Meski hanya sebentar, waktu yang diluangkan di Raudhah menjadi kenangan indah yang tak akan pernah terlupakan. Sebuah momen yang mempertemukan hati dengan surga kecil di dunia, yang diisi dengan shalawat, istighfar, dan harapan untuk bisa kembali lagi.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *