Kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu narasi paling berharga dalam sejarah peradaban manusia. Kelahiran beliau tidak hanya menandai datangnya seorang pemimpin, tetapi juga menjadi titik balik peradaban yang akan mempengaruhi seluruh dunia. Artikel ini mengangkat cerita kelahiran Nabi Muhammad SAW, berdasarkan catatan yang disampaikan oleh Ustaz Khalid Basalamah dalam kajian Sirah Nabawiyah #4.
Keajaiban di Tengah Kehidupan Keras Arab
Di Jazirah Arab, masyarakat kala itu mengalami kehidupan yang penuh tantangan, dari masalah ekonomi hingga politik. Di tengah kondisi tersebut, Allah SWT menyiapkan sebuah peristiwa besar yang akan mengubah sejarah manusia, yaitu kelahiran seorang utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW. Nabi terakhir yang ditunggu-tunggu oleh umat manusia, terutama bagi bangsa Arab yang telah kehilangan arah hidup karena tenggelam dalam kebiasaan jahiliyah.
Seperti diceritakan oleh Ustaz Khalid Basalamah, kelahiran Nabi Muhammad SAW tidak hanya sekadar lahirnya seorang bayi, melainkan peristiwa ini disertai dengan berbagai tanda keajaiban yang menandakan kebesaran dan keistimewaan beliau.
Sejarah Makkah Sebelum Kelahiran Nabi
Sejarah Makkah saat itu didominasi oleh beberapa suku besar, seperti suku Quraisy. Salah satu tokoh penting dari suku Quraisy adalah Qusay bin Kilab, yang berhasil memimpin Makkah setelah berhasil menguasainya dari suku Khuza’ah. Pada masa itu, Makkah menjadi pusat spiritual dengan keberadaan Ka’bah, namun tempat suci ini telah tercemar oleh berhala-berhala yang diperkenalkan oleh Amr bin Luhai dari suku Khuza’ah. Kisah Qusay bin Kilab adalah bagian penting dalam garis keturunan Nabi Muhammad SAW.
Qusay dikenal sebagai sosok cerdas dan berwibawa. Setelah berhasil mengambil alih kekuasaan Makkah, ia memperkuat otoritasnya dengan menikahi putri Hulail, raja suku Khuza’ah. Dari pernikahan ini, Qusay memegang kendali penuh atas Makkah dan membangun sebuah pusat pertemuan penting bernama Darun Nadwa, yang digunakan untuk berbagai urusan masyarakat Makkah. Ini menunjukkan betapa pentingnya Makkah sebagai pusat kekuatan spiritual dan sosial sejak zaman sebelum kelahiran Nabi.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW: Sebuah Mukjizat
Ketika Nabi Muhammad SAW lahir, banyak peristiwa luar biasa yang mengiringinya. Salah satu kejadian yang sering disebutkan adalah guncangan istana Kisra di Persia, yang menyebabkan runtuhnya 14 pilar besar istana. Kejadian ini menandakan runtuhnya kekuasaan besar tersebut di masa depan.
Selain itu, ada juga peristiwa padamnya api sesembahan kaum Majusi di Persia, api yang tak pernah padam selama ratusan tahun tiba-tiba mati dengan sendirinya. Hal ini dianggap sebagai tanda bahwa sebuah ajaran baru akan datang, yang akan menghapuskan penyembahan berhala dan api.
Tidak hanya itu, Sungai Sawa yang diyakini sebagai sungai keramat oleh sebagian kaum juga mengering saat kelahiran Nabi. Ini semua adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan betapa besar kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Latar Belakang Keluarga Nabi
Nabi Muhammad SAW lahir dari keluarga terhormat di Makkah. Ayah beliau, Abdullah, adalah anak bungsu dari Abdul Muthalib, pemimpin Makkah yang sangat dihormati. Abdullah meninggal dunia ketika Nabi masih dalam kandungan ibunya, Aminah binti Wahab, membuat Nabi Muhammad SAW lahir sebagai seorang yatim.
Namun, sejak awal, banyak tanda yang menunjukkan keistimewaan beliau. Salah satu kisah terkenal adalah saat Abdul Muthalib berjanji untuk mengorbankan salah satu anaknya jika Allah memberinya 10 putra. Saat undian jatuh pada Abdullah, Abdul Muthalib pun hampir mengorbankannya, tetapi berhasil ditebus dengan 100 ekor unta. Peristiwa ini menunjukkan betapa besarnya kedudukan keluarga Nabi di Makkah.
Nabi di Masa Kecil
Setelah dilahirkan, Nabi Muhammad SAW disusui oleh seorang wanita dari suku Sa’diyah bernama Halimah As-Sa’diyah. Dalam asuhan Halimah, banyak keajaiban yang terjadi. Keledai Halimah yang tadinya kurus tiba-tiba menjadi kuat setelah Nabi berada dalam pengasuhannya. Tidak hanya itu, susu dari kambing dan unta di rumah Halimah menjadi melimpah, membawa keberkahan luar biasa bagi keluarganya.
Keberadaan Nabi di padang pasir bersama Halimah juga memberikan dampak besar bagi kesehatan dan perkembangan fisik beliau. Nabi tumbuh dengan cepat dan sehat di bawah asuhan Halimah, yang merawat beliau dengan penuh kasih sayang. Bahkan, setelah masa pengasuhan berakhir, Halimah memohon kepada Aminah, ibu Nabi, untuk memperpanjang masa pengasuhan karena keberkahan yang ia rasakan.
Kelahiran yang Membawa Cahaya Baru
Saat kelahiran Nabi Muhammad SAW, beberapa tanda unik terjadi pada tubuh beliau. Salah satu keunikan tersebut adalah beliau lahir dalam keadaan sudah terkhitan dan tali pusarnya telah terpotong. Ketika dilahirkan, Nabi langsung mengangkat kepala beliau ke langit, seakan sedang berdoa kepada Allah SWT. Kejadian-kejadian ini semakin menegaskan bahwa kelahiran beliau bukanlah kelahiran biasa.
Kakek Nabi, Abdul Muthalib, sangat gembira dengan kelahiran cucunya ini. Dengan penuh kebanggaan, beliau membawa Nabi ke Ka’bah dan memberinya nama Muhammad, yang berarti “yang terpuji”. Nama ini belum pernah digunakan sebelumnya di kalangan bangsa Arab, namun Abdul Muthalib mendapatkan inspirasi nama ini dari ramalan yang pernah disampaikan oleh seorang pendeta Nasrani saat ia bepergian ke negeri Syam.
Penutup
Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah sebuah peristiwa yang penuh dengan keajaiban dan menjadi pertanda bagi datangnya seorang pemimpin yang akan membawa cahaya Islam ke seluruh penjuru dunia. Dari tanda-tanda alam yang mengiringi kelahiran beliau hingga keberkahan yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya, semua menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan yang telah ditunggu-tunggu untuk membawa risalah terakhir dari Allah SWT.
Sebagai umat Islam, mempelajari kisah kelahiran dan kehidupan Nabi Muhammad SAW adalah sebuah kewajiban yang tak hanya menambah ilmu, tetapi juga memperkuat kecintaan kita kepada beliau. Melalui teladan beliau, kita dapat belajar bagaimana menjadi manusia yang lebih baik, penuh kasih, dan selalu berpegang teguh pada kebenaran.