MADINAH, 2 November 2024 – Jamaah Umrah Tamam berkumpul dalam kajian inspiratif yang diadakan pada Sabtu, 2 November 2024, bertempat di Aula Hotel Durrat Al Eiman, lantai B1, Madinah. Acara ini dimulai pada pukul 15:40 Waktu Arab Saudi, tepat setelah shalat Ashar. Ustadz DR Ariful Bahri, MA, seorang pengajar reguler dalam Bahasa Indonesia di Masjid Nabawi, hadir sebagai pemateri utama. Kajian ini menjadi momentum istimewa bagi jamaah Umrah Tamam untuk memperdalam makna ibadah umrah sekaligus menguatkan niat serta menyempurnakan persiapan spiritual mereka sebelum melaksanakan rangkaian ibadah di Tanah Suci.

Pokok-Pokok Kajian dari Ustadz DR Ariful Bahri, MA

Dalam kajiannya, Ustadz Ariful menyampaikan beberapa poin utama yang menggugah hati para jamaah. Berikut ini adalah beberapa poin yang disampaikan:

  1. Pentingnya Rasa Syukur dan Doa Kesehatan Ustadz Ariful mengingatkan jamaah untuk senantiasa bersyukur atas kesehatan, kesempatan, serta kemudahan yang Allah SWT berikan sehingga bisa sampai ke Tanah Suci. Ia juga mengajak jamaah mengamalkan doa, “Allahumma arzuqna ash-shihha wal-barakah fid dunya wal akhirah,” agar diberi kesehatan serta keberkahan di dunia dan akhirat.
  2. Keutamaan Ibadah Umrah Menurut Ustadz Ariful, ibadah umrah memiliki keutamaan yang sangat tinggi. Ada dua keutamaan utama dalam ibadah ini:
    • Penghapusan Dosa: Setiap umat Islam yang melaksanakan umrah diampuni dosa-dosanya.
    • Penghilang Kemiskinan: Ustadz Ariful mengutip sebuah hadits yang menyebutkan bahwa mereka yang melaksanakan umrah akan dihilangkan kefakirannya.
  3. Kedudukan sebagai Tamu Allah “Orang yang melaksanakan haji dan umrah adalah tamunya Allah (ضُيُوفُ الله),” ujar Ustadz Ariful. Oleh karena itu, setiap jamaah diharapkan untuk senantiasa menjaga niat agar semua amal ibadah yang dilakukan semata-mata untuk Allah SWT.
  4. Ketulusan dalam Ibadah Ustadz menegaskan bahwa setiap ibadah yang dilakukan di Tanah Suci hendaknya dilakukan dengan ketulusan dan keikhlasan, menjadikan semua amal perbuatan hanya untuk Allah. Foto-foto ibadah boleh saja diambil, namun niat di baliknya harus tetap lurus—untuk ibadah, bukan untuk pamer atau menyombongkan diri.
  5. Makna Talbiyah dalam Umrah Talbiyah menjadi salah satu kalimat penting yang dianjurkan untuk diucapkan secara berulang dalam perjalanan ibadah umrah. Talbiyah dimulai ketika jamaah mengucapkannya dari miqat, misalnya dari miqat Dzulhulaifah bagi jamaah yang memulai perjalanan dari Madinah. Talbiyah ini diakhiri ketika jamaah melihat Ka’bah.

Technical Meeting untuk Persiapan Menuju Makkah

Setelah sesi kajian, jamaah Umrah Tamam melanjutkan kegiatan dengan technical meeting. Technical meeting ini membahas hal-hal penting terkait persiapan manasik umrah, pengecekan logistik, serta prosedur checkout hotel dari Madinah menuju Makkah. Jamaah dipandu dalam memahami tata cara manasik, persiapan fisik, serta mental agar ibadah di Tanah Suci dapat terlaksana dengan baik.

Beberapa poin teknis yang dibahas antara lain:

  • Tata cara memakai pakaian ihram yang sesuai dengan syariat.
  • Pengingat tentang miqat, termasuk lokasi miqat dan apa saja yang harus diperhatikan sebelum melewati miqat.
  • Pengecekan barang bawaan, dokumen perjalanan, serta barang-barang yang diperlukan saat di Makkah.

Inspirasi untuk Jamaah: Ibadah yang Tulus di Tanah Suci

Selain penguatan niat, Ustadz Ariful juga menekankan pentingnya menjaga keikhlasan dalam setiap ibadah. Ia menegaskan bahwa kualitas ibadah tidak hanya dinilai dari jumlahnya, tetapi juga dari ketulusan hati. Dengan menjaga hati agar tetap ikhlas dan jauh dari riya (pamer), jamaah bisa meraih keberkahan dan keutamaan yang lebih besar dari setiap amal ibadah yang dilakukan.

“Perjalanan ke Tanah Suci bukan sekadar untuk beribadah, tetapi juga melatih diri agar terus ikhlas hanya untuk Allah SWT,” ucapnya. Oleh karena itu, para jamaah diminta untuk menjaga diri dari hal-hal yang dapat merusak niat dan menjadikan ibadah mereka murni hanya untuk meraih ridha Allah SWT.

Tips dari Ustadz Ariful untuk Jamaah Umrah

Sebagai bagian dari persiapan, Ustadz Ariful memberikan beberapa tips bagi jamaah agar ibadah umrah mereka lebih bermakna dan teratur:

  1. Memahami Bacaan Niat dan Doa Penting: Salah satu doa yang diingatkan oleh Ustadz Ariful adalah, “اللَّهُمَّ حَجًّا لَا رِيَاءَ فِيهِ وَلَا سُمْعَةً” (Ya Allah, aku memohon agar ibadah hajiku bebas dari riya dan sum’ah).
  2. Tidak Berlebihan dalam Hal-hal Duniawi: Jamaah diingatkan untuk tidak terlalu fokus pada hal-hal yang bersifat duniawi, seperti oleh-oleh atau dokumentasi yang berlebihan.
  3. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar: Meskipun perjalanan dari miqat hingga tiba di Ka’bah cukup panjang, jamaah diminta memperbanyak dzikir dan istighfar, bukan sekadar untuk mengisi waktu tetapi sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.
  4. Menjaga Keharmonisan dalam Perjalanan: Ustadz Ariful juga mengingatkan jamaah agar selalu menjaga sikap sabar, khususnya dalam perjalanan menuju Makkah yang cukup panjang dan melelahkan.

Pentingnya Tawakal kepada Allah

Ustadz Ariful juga mengingatkan jamaah bahwa perjalanan spiritual ini adalah bentuk tawakal kepada Allah SWT. Ia menekankan bahwa keberangkatan setiap jamaah bukanlah semata-mata karena kemampuan finansial atau fisik, tetapi karena panggilan dari Allah SWT. Oleh karena itu, jamaah diajak untuk menyadari kelemahan diri sebagai manusia dan memohon agar Allah melimpahkan kelancaran dan keberkahan dalam perjalanan ini.

Kesimpulan

Kajian spesial bersama Ustadz DR Ariful Bahri, MA, ini menjadi momentum yang menyentuh bagi para jamaah Umrah Tamam. Selain membangkitkan semangat ibadah, Ustadz Ariful juga memberikan pemahaman mendalam mengenai keutamaan dan makna ibadah umrah sebagai tamu Allah SWT. Sebelum memulai perjalanan ke Makkah, para jamaah dibekali ilmu dan doa yang dapat membantu mereka menjalani ibadah dengan lebih fokus dan ikhlas. Harapannya, ibadah umrah yang mereka laksanakan mendapat ridha dari Allah SWT serta menjadi perjalanan yang berkesan dan bermanfaat dalam memperkuat keimanan.

Semoga perjalanan ini membawa berkah dan menjadikan para jamaah sebagai hamba yang lebih dekat kepada Allah SWT.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *