Di antara para jamaah haji dan umrah, Jabal Rahmah, yang terletak di Padang Arafah, sering dikaitkan dengan sebuah kisah populer yang menyebutkan bahwa tempat ini adalah lokasi pertemuan Nabi Adam alaihissalam dan Siti Hawa setelah mereka dipisahkan dan diturunkan ke bumi. Nama Jabal Rahmah, yang berarti “Bukit Kasih Sayang”, dianggap merujuk pada momen penuh kasih tersebut. Namun, apakah benar kisah ini dapat dijadikan pegangan?
Faktanya, banyak ulama menyatakan bahwa kisah ini tidak memiliki dasar yang kuat. Riwayat yang menyebutkan pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa di Jabal Rahmah adalah riwayat yang sangat lemah, dan beberapa ulama bahkan menyatakan bahwa kisah ini lebih merupakan legenda daripada fakta sejarah yang bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan, jika benar pertemuan tersebut terjadi di sana, hal ini tidak memberikan keutamaan khusus pada Jabal Rahmah itu sendiri.
Kesalahpahaman ini terkadang membawa sebagian jamaah pada keyakinan yang salah. Misalnya, banyak yang datang ke Jabal Rahmah dengan harapan memperbaiki kehidupan rumah tangga, memohon keharmonisan, dan menuliskan nama mereka serta pasangan di batu-batu sekitar bukit. Padahal, hal tersebut tidak memiliki dasar agama, bahkan berpotensi membawa pada kesyirikan. Hanya Allah yang bisa memberikan sakinah, mawaddah, dan rahmah dalam keluarga, bukan gunung atau batu tertentu.
Contoh yang sering diangkat oleh para ulama adalah Hajar Aswad, batu mulia dari surga yang berada di Kakbah. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Umar bin Khattab pernah berkata saat mencium Hajar Aswad: “Aku tahu bahwa engkau hanyalah batu yang tidak bisa memberikan manfaat atau mudarat. Jika aku tidak melihat Nabi mencium engkau, aku pun tidak akan melakukannya.” Jika Hajar Aswad yang begitu mulia saja tidak dapat memberikan manfaat atau mudarat, apalagi batu atau gunung biasa seperti Jabal Rahmah.
Jadi, Jabal Rahmah tidak memiliki keutamaan atau keberkahan khusus. Sebagai tempat wukuf bagi para jamaah haji pada musim haji, Jabal Rahmah hanyalah salah satu bagian dari sejarah perjalanan ibadah haji. Namun, mengaitkannya dengan keyakinan yang tidak berdasar dapat membawa pada pemahaman yang keliru. Semoga kita semua diberikan kesempatan oleh Allah untuk menunaikan haji dan mendapatkan keberkahan dari-Nya.
Sumber: Yt. Benarkah Nabi Adam Siti Hawa Bertemu di Jabal Rahmah ?