Setiap tahun, jutaan umat Islam dari berbagai belahan dunia berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Bagi yang ditakdirkan berangkat dan kembali dengan selamat, mereka bukan hanya membawa pengalaman spiritual luar biasa, tetapi juga keberkahan yang besar. Maka tak heran, ketika seseorang kembali dari haji, kita dianjurkan untuk menyambutnya dengan doa dan ucapan yang baik.

Salah satu ucapan yang diajarkan dalam Islam kepada orang yang baru pulang dari ibadah haji adalah:

قَبِلَ اللّٰهُ حَجَّكَ

Qabila-llāhu Ḥajjaka
“Semoga Allah menerima hajimu.”

Ucapan ini bukan hanya formalitas, tetapi doa yang penuh makna, yang mencerminkan harapan agar ibadah haji orang tersebut diterima dan menjadi haji yang mabrur.


Mengapa Perlu Mengucapkan Doa Ini?

Dalam Islam, doa adalah bentuk kasih sayang dan perhatian sesama muslim. Ketika seseorang baru saja menunaikan haji, kita berharap amalannya diterima oleh Allah, karena haji yang diterima memiliki keutamaan luar biasa.

Keutamaan Haji Mabrur:

  • Haji mabrur tidak ada balasan kecuali surga.
    (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan mengucapkan “Qabila-llāhu Hajjaka”, kita secara tidak langsung mendoakan agar ibadahnya tidak sia-sia, diterima oleh Allah, dan menjadi amal yang membawanya ke surga.


Tidak Ada Perbedaan Pendapat (Ijma’) Ulama

Para ulama sepakat bahwa ucapan doa ini adalah sesuatu yang baik dan dianjurkan. Dalam kitab-kitab klasik, seperti Al-Adab al-Mufrad oleh Imam al-Bukhari, dan juga dalam riwayat-riwayat salafus shalih, doa semacam ini sering digunakan.

Menurut ulama kontemporer seperti Syaikh Bin Baz dan Syaikh Utsaimin, mendoakan jamaah haji agar amalannya diterima adalah bentuk penghormatan terhadap ibadah yang telah dijalankan.


Kisah Menginspirasi: Sambutan Haji di Zaman Tabi’in

Diriwayatkan bahwa pada zaman tabi’in, seorang ulama besar bernama Hasan al-Bashri pernah menyambut seorang haji yang baru pulang. Ia tidak menanyakan oleh-oleh atau pengalaman duniawi dari perjalanan hajinya, tetapi langsung mengucapkan:

“Bergembiralah, semoga Allah menerima hajimu, dan menjadikanmu termasuk hamba-Nya yang bersih dari dosa seperti bayi yang baru lahir.”

Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya menyambut para haji dengan ucapan dan doa yang mengandung nilai akhirat, bukan hanya basa-basi duniawi.


Variasi Ucapan Lain yang Diajarkan Salafus Shalih

Selain “Qabila-llāhu Hajjaka”, beberapa salafus shalih juga menggunakan ucapan:

  • بَرَّ نُسُكَكَ (Barra Nusukaka)
    “Semoga amalan hajimu diberkahi dan diterima.”
  • تَقَبَّلَ اللهُ نُسُكَكَ (Taqabbalallāhu Nusukaka)
    “Semoga Allah menerima ibadah hajimu.”

Ucapan-ucapan ini memiliki makna yang serupa dan bisa digunakan secara bergantian.


Etika Menyambut Jamaah Haji

Selain ucapan, berikut beberapa adab dalam menyambut orang yang baru pulang haji:

  1. Datang untuk bersilaturahmi dan memberi ucapan selamat.
  2. Tidak menuntut oleh-oleh, tetapi mendoakan yang terbaik.
  3. Belajar dari pengalaman spiritual yang mereka ceritakan.
  4. Memohon doa dari mereka, karena mereka baru kembali dari tempat yang mustajab.

Menyambut jamaah haji bukan hanya budaya, tetapi bagian dari ajaran Islam yang penuh makna. Ucapan “Qabila-llāhu Hajjaka” bukan sekadar kata-kata, tetapi doa agar amal ibadah yang telah dijalankan dengan susah payah selama haji diterima oleh Allah.

Mari kita jaga tradisi yang diajarkan para ulama dan salafus shalih ini. Karena setiap kata doa, bisa menjadi sebab keberkahan bagi kita semua.


🕋 Untuk Anda yang ingin merencanakan ibadah haji atau umrah yang sesuai dengan tuntunan sunnah, percayakan perjalanan spiritual Anda bersama kami:
🌐 www.tamamtravel.id
📞 Layanan Ramah, Bimbingan Sesuai Sunnah, dan Fasilitas Terpercaya


📚 Referensi:

  • Shahih Bukhari & Muslim, Kitab Haji
  • Al-Adab al-Mufrad, Imam al-Bukhari
  • Fatwa Islamqa (Shaykh Muhammad al-Munajjid)
  • Kitab Fiqh as-Sunnah, Sayyid Sabiq
  • Ceramah Syaikh Bin Baz dan Syaikh Utsaimin tentang adab terhadap jamaah haji

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *