Keinginan untuk melaksanakan ibadah umroh dan haji adalah impian yang hampir semua umat Muslim rasakan. Meski terkadang perjalanan menuju Tanah Suci terasa berat, baik dari segi biaya maupun kesempatan, harapan dan niat untuk dapat beribadah ke Baitullah tetap penting. Bahkan, walaupun kita belum mampu, menanamkan niat ini tetaplah berharga. Ada keutamaan besar dalam niat baik, seperti yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ dalam haditsnya.

1. Keutamaan Niat yang Luhur

Dalam Islam, niat merupakan pondasi utama yang mendasari setiap amal ibadah. Ketulusan dalam berniat bisa menjadi sumber pahala yang besar, bahkan ketika kita belum mampu melaksanakan ibadah tersebut. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda tentang bagaimana Allah memperhitungkan niat seseorang. Diriwayatkan bahwa Allah menulis setiap niat baik sebagai kebaikan yang sempurna, meskipun orang tersebut belum mampu melaksanakannya.

“Sesungguhnya Alloh menulis kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan lalu tidak mengerjakannya, maka Alloh menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat mengerjakan kebaikan lalu mengerjakannya, maka Alloh menulis itu di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus lipat hingga perlipatan yang banyak…” (HR. Bukhari, no. 6491 dan Muslim, no. 131).

Ini artinya, niat baik kita untuk umroh dan haji telah dicatat sebagai amal yang mulia oleh Allah, meski belum terwujud. Dan jika suatu hari kita mampu melaksanakannya, pahala itu akan berlipat-lipat sesuai dengan kesungguhan dan niat awal kita.

2. Menanamkan Niat Meski Belum Mampu: Langkah Menuju Ridha Allah

Menanamkan niat yang tulus untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh meskipun belum mampu adalah langkah besar untuk mendekatkan diri kepada Allah. Banyak orang yang meremehkan kekuatan niat, padahal niat adalah bagian dari ikhtiar batin yang dapat membuka jalan dan pertolongan Allah. Seiring waktu, niat yang kuat dan doa yang tak putus-putus bisa mengantarkan seseorang kepada kemampuan untuk mewujudkan ibadah tersebut.

Beberapa alasan mengapa niat ini penting:

  • Mengundang Pertolongan Allah: Allah bisa saja memudahkan rezeki dan jalan bagi kita ketika niat kita sudah tertanam kuat. Bahkan dalam Al-Quran, Allah berjanji akan menolong hambanya yang bersungguh-sungguh dalam beribadah.
  • Menjadi Inspirasi untuk Beramal Saleh: Niat yang kuat untuk berangkat ke Tanah Suci dapat memotivasi kita untuk memperbaiki diri, menabung, dan melakukan amalan-amalan baik lainnya.
  • Mendekatkan Diri pada Tujuan Hidup Muslim: Berumroh dan berhaji adalah bagian dari tujuan hidup seorang Muslim, dan niat untuk itu menjadi simbol kedekatan hati pada Allah.

3. Doa untuk Diberikan Kesempatan Umroh dan Haji

Salah satu amalan yang penting adalah memperbanyak doa agar diberikan kesempatan dan kemampuan untuk bisa melaksanakan umroh dan haji. Allah Maha Mendengar, dan doa adalah bukti ketulusan hati kita. Salah satu doa yang bisa kita amalkan adalah:

اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرَّفَهُ وَكَرَّمَهُ مِنْ مَنْ حَجَّهُ وَاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَبِرًّا

Artinya: “Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, kehormatan, keagungan, dan kewibawaan pada Baitullah ini. Dan tambahkanlah kemuliaan, kehormatan, serta kebaikan bagi orang yang memuliakannya dengan haji dan umrah.”

4. Memahami Keutamaan Berhaji dan Berumroh

Ibadah haji dan umroh memiliki banyak keutamaan yang membuatnya begitu diimpikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Rasulullah ﷺ dalam berbagai haditsnya mengungkapkan pahala besar dari ibadah ini. Beberapa keutamaan tersebut antara lain:

  • Menghapuskan Dosa-dosa Terdahulu: Haji yang mabrur dapat menghapuskan dosa-dosa seorang Muslim yang telah lalu.
  • Dijamin Surga bagi yang Mabrur: Rasulullah ﷺ pernah bersabda bahwa tidak ada balasan lain bagi haji yang mabrur kecuali surga.
  • Mendekatkan Diri kepada Allah: Menunaikan ibadah haji dan umroh adalah kesempatan bagi seorang Muslim untuk berada di tempat yang paling dekat dengan Allah, di tanah suci Makkah.

5. Berpikir Positif dan Ikhtiar

Selain berdoa, ikhtiar dalam bentuk usaha nyata juga sangat penting. Allah suka kepada hamba-Nya yang terus berusaha dan pantang menyerah. Walaupun saat ini terasa berat dan jauh dari jangkauan, yakinlah bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

  • Mulailah Menabung Secara Konsisten: Langkah pertama bisa dimulai dari menabung dengan nominal kecil, namun konsisten setiap bulan.
  • Hindari Pemborosan: Usahakan untuk mulai berhemat dan hindari pengeluaran yang tidak perlu.
  • Pilih Tabungan Umroh atau Haji di Lembaga yang Terpercaya: Beberapa bank syariah atau lembaga keuangan menyediakan fasilitas tabungan umroh dan haji dengan sistem yang aman dan terpercaya.

6. Berdoa untuk Rezeki dan Kemudahan

Berdoa untuk rezeki yang cukup dan kemampuan untuk menjalankan ibadah umroh dan haji juga penting. Banyak Muslim yang awalnya merasa tidak mampu, namun berkat kekuatan doa, Allah mempermudah jalan mereka.

Beberapa doa yang bisa diamalkan untuk kemudahan rezeki dan kemampuan untuk berangkat umroh atau haji adalah:

  • Doa Nabi Ibrahim dalam Al-Quran, yang artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang mendirikan shalat, ya Tuhan kami, kabulkanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)
  • Doa untuk meminta kecukupan rezeki: رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي yang artinya: “Ya Allah, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah urusanku.”

7. Kesungguhan Berbuah Pahala Berlipat

Dalam hadits yang disebutkan di awal, Allah menjanjikan pahala berlipat-lipat bagi mereka yang memiliki niat baik. Bahkan, jika seseorang hanya memiliki keinginan kuat namun belum mampu mewujudkannya, Allah tetap mencatat niat itu sebagai kebaikan yang sempurna.

“…dan jika dia berniat mengerjakan kebaikan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus lipat hingga perlipatan yang banyak…” (HR. Bukhari dan Muslim).

8. Merawat Harapan dengan Sabar dan Tawakkal

Terakhir, merawat niat untuk berumroh dan berhaji memerlukan kesabaran dan tawakkal (berserah diri). Tawakkal dalam Islam berarti mengandalkan Allah sepenuhnya setelah berusaha semaksimal mungkin. Ketika kita sudah berusaha dan berdoa, langkah berikutnya adalah tawakkal.

  • Bersabar dalam Proses: Bersabar atas ketetapan Allah dan berbaik sangka adalah kunci ketenangan hati.
  • Percaya akan Rencana Allah: Allah tahu yang terbaik untuk setiap hamba-Nya. Mungkin Allah menunda perjalanan kita ke Baitullah untuk alasan yang lebih baik di kemudian hari.

Kesimpulan

Menanamkan niat untuk berangkat umroh dan haji meski belum mampu adalah tindakan yang sangat berharga di mata Allah. Dengan niat yang tulus, doa yang ikhlas, dan usaha yang konsisten, Allah bisa saja membuka jalan yang tak terduga. Sebagaimana dalam hadits disebutkan, bahwa niat baik kita telah dicatat sebagai kebaikan di sisi Allah. Semoga Allah memberikan kita semua kesempatan untuk beribadah di tanah suci dan melimpahkan rezeki agar impian tersebut bisa terwujud.

‏آمين اللهم آمين

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *