Pada tanggal 24 Januari 2021, jamaah umroh dari berbagai belahan dunia berkumpul di Masjid Nabawi, Madinah, untuk menjalankan ibadah yang sudah mereka tunggu-tunggu. Salah satu momen paling istimewa adalah kesempatan untuk mengunjungi Raudhah, sebuah tempat yang diyakini sebagai “taman surga” oleh umat Islam.

Menjalani Prosedur Ketat di Masa Pandemi Di tengah pandemi COVID-19, seluruh jamaah yang ingin memasuki Raudhah harus melalui serangkaian prosedur ketat. Setiap orang diwajibkan mendaftar terlebih dahulu sebelum bisa memasuki area Raudhah. Hal ini berbeda dengan masa sebelum pandemi, di mana akses ke Raudhah lebih longgar.

Travel-travel umroh yang sudah terdaftar dengan muassasah juga membantu jamaah dalam mengatur segala urusan, termasuk pendaftaran. Pada pukul 07.30 pagi, jamaah sudah bersiap untuk memasuki Raudhah dengan hati yang penuh rasa syukur. Setiap langkah perjalanan ini dipenuhi doa, harapan, dan rasa haru karena akan segera berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan Umar bin Khattab.

Keistimewaan Raudhah Raudhah dikenal sebagai tempat istimewa di dalam Masjid Nabawi. Di antara mimbar Nabi dan rumah beliau, terdapat area yang dianggap sebagai taman surga. Shalat di tempat ini memiliki keutamaan yang sangat besar, dengan pahala berlipat-lipat dibandingkan tempat lainnya.

Momen saat jamaah bisa berada di dalam Raudhah adalah momen penuh berkah, meskipun dibatasi hanya 10-15 menit. Waktu yang singkat ini dimanfaatkan untuk shalat dan mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu, jamaah juga melakukan shalat di tempat lain di sekitar Masjid Nabawi dan melakukan ziarah kubur.

Ziarah Tempat Bersejarah di Madinah Tidak hanya mengunjungi Raudhah, jamaah umroh juga diajak berziarah ke beberapa tempat bersejarah lainnya di Madinah. Salah satu yang paling terkenal adalah Masjid Quba. Masjid ini adalah masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW, dan menurut riwayat, shalat di Masjid Quba memiliki pahala yang setara dengan pahala umroh jika dilakukan dengan wudhu dari rumah.

Jamaah juga berziarah ke lokasi Perang Uhud dan melewati Masjid Qiblatain, tempat di mana perintah perubahan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah diturunkan. Meskipun perjalanan ziarah ini sangat berkesan, ada beberapa tempat yang tidak bisa dikunjungi secara langsung karena pembatasan akibat pandemi.

Pengalaman Menggunakan Bus Pariwisata Selama perjalanan, jamaah juga diberikan pengalaman unik dengan menggunakan bus pariwisata dua lantai yang atapnya terbuka. Ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk menikmati pemandangan kota Madinah dengan cara yang berbeda. Meskipun ada beberapa pembatasan dan penyesuaian akibat pandemi, hal ini tidak mengurangi khidmatnya ibadah dan ziarah yang dilakukan.

Penutup Mengunjungi Raudhah dan tempat-tempat suci lainnya di Madinah selalu menjadi pengalaman spiritual yang mendalam bagi setiap jamaah. Meskipun masa pandemi membawa berbagai tantangan, semangat ibadah tetap terpancar dari setiap langkah perjalanan. Doa-doa yang dipanjatkan, shalat yang dilakukan, dan ziarah ke tempat-tempat bersejarah memberikan kesan yang tak terlupakan bagi semua yang hadir.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *