Kebutuhan Ibadah Saat Perjalanan Jauh: Tayammum di Pesawat
Salah satu tantangan terbesar bagi jamaah atau traveler muslim saat melakukan perjalanan jarak jauh, terutama saat menunaikan umrah, adalah menjaga waktu sholat. Seringkali, kondisi di pesawat tidak memungkinkan kita untuk berwudhu dengan normal. Pertanyaan pun muncul: “Bolehkah Tayammum di pesawat? Bagaimana tata caranya?”
Dalam sesi tanya jawab yang diadakan oleh Tamam Travel, Ustadz Dr. Faisal Abdurrahman menjelaskan secara rinci tentang hukum dan tata cara bertayammum di pesawat, memberikan panduan yang menenangkan hati para pejalan.
Syarat Tayammum: Keringanan dalam Beribadah
Menurut Ustadz Dr. Faisal, tayammum adalah alternatif bersuci dari hadas sebagai pengganti wudhu atau mandi wajib, dengan tiga syarat utama yang harus dipenuhi:
- Waktu sholat sudah masuk: Tayammum hanya sah jika waktu sholat telah tiba.
- Tidak ada air: Ketiadaan air adalah syarat utama.
- Sudah berusaha mencari air: Sudah berupaya mencari air tetapi tidak menemukannya.
Dalam konteks perjalanan pesawat, meskipun air di toilet tersedia, jumlahnya sangat terbatas dan ada anjuran dari kru pesawat untuk tidak menggunakannya secara berlebihan agar tidak mengganggu sistem. Kondisi ini, dalam pandangan fikih, dapat menjadi alasan yang membolehkan kita untuk bertayammum, terutama dalam perjalanan yang sangat panjang. Hal ini sesuai dengan kaidah Islam yang menganjurkan kita untuk mempermudah dan tidak mempersulit diri (Yassiru wala tu'assiru).
Tata Cara Tayammum di Pesawat Menurut Sunnah
Ustadz Dr. Faisal juga memaparkan dua tata cara tayammum yang bersumber dari hadis Nabi Muhammad ﷺ, dan keduanya sah untuk dilakukan.
1. Cara Pertama:
- Tempelkan kedua telapak tangan ke permukaan yang dianggap bersih, seperti dinding pesawat, sandaran kursi, atau bahkan layar laptop.
- Usapkan telapak tangan ke wajah satu kali.
- Usapkan telapak tangan kiri ke punggung tangan kanan, dan telapak tangan kanan ke punggung tangan kiri.
2. Cara Kedua:
- Tepukkan kedua telapak tangan ke permukaan yang bersih.
- Tiup telapak tangan untuk menghilangkan debu berlebihan.
- Usapkan telapak tangan ke wajah terlebih dahulu.
- Kemudian usapkan ke telapak tangan lainnya.
Kedua cara ini sah dan dapat dipilih salah satunya. Yang terpenting, niat tayammum harus dilakukan setelah masuk waktu sholat dan sebelum memulai gerakan sholat.
Sholat Saat Perjalanan Jauh dan Kapan Harus Bertayammum?
Sebagai kesimpulan, Ustadz Dr. Faisal menjelaskan bahwa sholat wajib tidak dianjurkan dilakukan di atas kendaraan kecuali dalam kondisi yang tidak memungkinkan. Namun, dalam perjalanan jauh seperti dari Makassar ke Jeddah, yang melewati waktu sholat, maka diperbolehkan sholat di atas pesawat.
Bagi perjalanan yang lebih singkat, seperti ke Jakarta, kita dapat menunda (ta’khir) sholat hingga tiba di bandara, lalu melaksanakannya di mushola bandara. Namun, jika perjalanan panjang dan waktu sholat akan habis, maka tayammum di pesawat adalah rukhsah (keringanan) dari Allah, yang seharusnya kita ambil karena Allah mencintai hamba-Nya yang mengambil kemudahan dari-Nya.
Dengan memahami panduan ini, Anda dapat merasa lebih tenang dan yakin saat menjalankan ibadah di tengah perjalanan. Tamam Travel hadir bukan hanya untuk mengantar Anda ke Tanah Suci, tetapi juga untuk membekali Anda dengan ilmu agar setiap ibadah Anda sempurna.
