Kita patut bersyukur kepada Allah SWT yang Maha Kuat dan Maha Perkasa. Semua yang ada di langit, di bumi, serta di kedalaman lautan, terlihat atau tidak oleh mata manusia, adalah ciptaan-Nya. Tak ada yang lebih berhak disembah kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita selalu memuji-Nya dengan mengucapkan “Alhamdulillah”.
Salawat dan salam kita panjatkan kepada manusia terbaik, Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah utusan Allah yang diutus untuk menutup risalah para nabi sebelumnya. Setiap orang beriman sudah sepatutnya memberikan hormat dengan shalawat dan taslim kepada beliau.
Sirah Nabawiyah, atau kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, bukan sekadar sejarah biasa. Ia adalah perjalanan hidup penuh pelajaran yang luar biasa, mulai dari masa sebelum kenabian hingga wafatnya beliau. Melalui sirah ini, kita dapat mengetahui seluk-beluk kehidupan beliau, mulai dari kelahirannya, perjuangannya dalam berdakwah, hingga kebijaksanaan beliau dalam menghadapi berbagai ujian.
Mengapa penting mempelajari Sirah Nabawiyah?
Pertama, mempelajari sirah akan membuat kita lebih mengenal sosok Nabi Muhammad SAW secara pribadi. Kita tidak hanya mengenal beliau sebagai penyampai wahyu, tetapi juga sebagai manusia biasa yang menghadapi suka duka kehidupan. Dengan mengetahui perjalanan hidup beliau, kita dapat menjadikannya sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, dari sirah kita bisa melihat bagaimana perjuangan sahabat-sahabat Nabi. Sahabat-sahabat yang hidup bersama beliau adalah orang-orang pilihan yang setia mendukung dakwah Islam, meski menghadapi berbagai rintangan berat. Kisah pengorbanan mereka dalam mempertahankan Islam hingga akhir hayat mereka adalah pelajaran berharga bagi kita.
Ketiga, dengan mempelajari sirah, kita akan tahu asbabun nuzul atau sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Quran. Banyak ayat Al-Quran yang diturunkan pada momen-momen penting dalam sejarah, dan memahami konteks turunnya ayat akan memperkaya pemahaman kita terhadap ajaran Islam.
Keempat, sirah juga mengajarkan kita tentang pentingnya ilmu. Dalam ceramahnya, Ustaz Khalid Basalamah menekankan bahwa majelis ilmu adalah landasan agama. Keimanan yang tertanam dalam hati seorang mukmin akan mengubah segalanya, dari buruk menjadi baik, dari penakut menjadi pemberani, dan dari bodoh menjadi cerdas.
Melalui kajian sirah, kita juga diajak untuk menyelami bagaimana Nabi Muhammad SAW berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya, baik yang beriman, munafik, maupun kafir. Rasulullah SAW selalu menyikapi setiap kelompok dengan kebijaksanaan. Dari sini, kita belajar bagaimana pentingnya berinteraksi dengan orang lain berdasarkan tuntunan agama.