Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi mengalami kejadian yang memilukan ketika sang istri melahirkan di kamar mandi. Akibat kendala finansial, pasangan ini menghadapi cobaan besar yang menyebabkan anak mereka lahir dalam kondisi meninggal. Kisah ini datang dari seorang Youtuber yang sering membagikan pengalaman bekerja di luar negeri, kali ini bercerita tentang kehidupan seorang teman bernama Pak Dedi yang bekerja di Mekkah.
Kehidupan TKI di Mekkah: Tantangan Finansial yang Berat
Kehidupan seorang TKI sering kali penuh dengan tantangan. Pak Dedi adalah contoh nyata bagaimana kondisi bekerja di luar negeri tidak selalu mulus. Ia bekerja di sebuah perusahaan, namun ketika pandemi COVID-19 melanda, perusahaan tempatnya bekerja mengalami kesulitan keuangan. Gaji Pak Dedi bahkan sempat tertunda selama berbulan-bulan.
Meski demikian, Pak Dedi tidak menyerah. Ia mencoba bertahan dengan segala keterbatasan, meskipun kehidupan keluarganya ikut terdampak. Ketika istrinya hamil dan waktu persalinan semakin dekat, masalah keuangan semakin menghimpit. Saat itu, pasangan ini tidak memiliki cukup uang untuk melahirkan di rumah sakit. Istrinya, yang bekerja di Dammam, sudah mengeluhkan rasa sakit sejak beberapa hari sebelum melahirkan, namun tidak ada pilihan selain menunggu hingga saat kelahiran tiba.
Proses Kelahiran Tragis di Kamar Mandi
Kejadian tragis ini dimulai ketika istri Pak Dedi mengalami kontraksi dan ketuban pecah. Mereka segera menuju ke rumah sakit, namun di sana mereka mendapat kabar memilukan: bayi dalam kandungan sudah meninggal. Dokter menyarankan agar dilakukan operasi sesar, namun biaya operasi mencapai 12 ribu riyal, sekitar 44 juta rupiah, jauh di atas kemampuan finansial mereka yang saat itu hanya memiliki 1.200 riyal, atau sekitar 4 juta rupiah.
Dalam keadaan tersebut, Pak Dedi hanya bisa pasrah dan berdoa, berharap Allah memberikan pertolongan. Ketika mereka pulang dari rumah sakit, istri Pak Dedi merasakan keinginan untuk ke kamar mandi. Di saat itulah, bayi tersebut lahir dengan posisi sungsang, kaki lebih dulu. Kejadian ini berlangsung sangat cepat, bayi keluar di kamar mandi dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Pak Dedi yang berada di rumah saat itu langsung berusaha membantu, namun tak ada yang bisa dilakukan selain menerima kenyataan pahit tersebut.
Penguburan Anak di Dekat Makam Istri Nabi Muhammad ﷺ
Meski kehilangan bayi yang baru lahir adalah hal yang sangat menyakitkan, Pak Dedi merasa sedikit terhibur karena anaknya dimakamkan di tempat yang sangat istimewa, yaitu di pemakaman Jannatul Mu’alla, yang berlokasi di dekat makam istri Nabi Muhammad ﷺ . Namun, proses pemakaman tidaklah mudah. Ada banyak dokumen yang harus diurus, mulai dari surat keterangan kematian dari rumah sakit hingga izin penguburan dari pihak berwenang.
Pak Dedi juga harus memastikan identitasnya dalam keadaan aktif agar dapat melanjutkan proses pengurusan jenazah. Untungnya, Pak Dedi masih memiliki teman-teman yang siap membantu. Salah satunya adalah seorang teman yang bekerja di bagian pemandian jenazah. Dengan bantuan teman-temannya, proses pemakaman berjalan lancar meskipun pada awalnya penuh dengan kesulitan.
Pesan dari Kisah Pak Dedi
Kisah Pak Dedi memberikan banyak pelajaran, terutama bagi para TKI yang bekerja di luar negeri. Beberapa poin penting dari kisah ini adalah:
- Persiapan finansial sangat penting, terutama untuk menghadapi kejadian tak terduga seperti kehamilan atau masalah kesehatan. Pak Dedi mengakui bahwa masalah finansial menjadi salah satu hambatan terbesar dalam proses kelahiran istrinya.
- Pentingnya dokumen yang lengkap dan aktif. Di negara seperti Arab Saudi, segala proses resmi memerlukan dokumen yang sah. Jika seorang TKI tidak memiliki dokumen yang lengkap, proses seperti pemakaman bisa sangat sulit dan memakan waktu.
- Jangan menyerah dalam menghadapi cobaan. Meski mengalami kehilangan yang sangat berat, Pak Dedi tetap tegar dan menjalani segala proses dengan sabar. Dukungan dari teman-teman sekitarnya juga membantu meringankan beban yang ia alami.
- Kekuatan doa dan keteguhan iman. Di tengah semua kesulitan, Pak Dedi terus berdoa agar proses kelahiran dan pemakaman anaknya dipermudah. Ia percaya bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah dan menerima takdir dengan lapang dada.
Kehidupan Setelah Tragedi
Setelah melewati kejadian yang begitu tragis, Pak Dedi dan keluarganya tetap bertahan di Mekkah. Ia juga merasa bersyukur karena meskipun anaknya tidak dapat diselamatkan, ia dimakamkan di tempat yang sangat mulia. Ini dianggap sebagai sebuah tabungan akhirat yang tidak ternilai bagi Pak Dedi dan keluarganya.
Selain itu, Pak Dedi juga ingin berbagi pelajaran bagi para TKI lainnya yang bekerja di luar negeri. Ia menekankan pentingnya untuk selalu siap menghadapi segala kemungkinan, baik dari segi finansial maupun mental. Menjadi TKI bukanlah pekerjaan yang mudah, namun dengan ketabahan dan usaha, segala kesulitan dapat diatasi.
Penutup
Kisah Pak Dedi adalah sebuah pengingat bagi kita semua bahwa kehidupan tidak selalu berjalan mulus. Terkadang, kita dihadapkan pada cobaan yang sangat berat, namun dengan kesabaran, doa, dan dukungan dari orang-orang di sekitar, kita dapat melewatinya. Kehidupan di luar negeri, terutama bagi para TKI, memang penuh dengan tantangan, namun kisah seperti ini juga mengajarkan kita tentang kekuatan mental dan iman yang luar biasa.
Bagi yang sedang berjuang di luar negeri, semoga kisah ini dapat menjadi inspirasi dan pelajaran berharga. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, namun persiapan yang baik, baik secara finansial maupun mental, sangat penting untuk menghadapi segala kemungkinan.
Sumber: