Bagi umat Islam, Umrah bukan hanya ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga momen untuk berdoa dan memohon keberkahan. Namun, siapa yang menyangka bahwa di tengah kesibukan ibadah, ada kisah menakjubkan tentang seseorang yang sembuh total dari kelumpuhan? Kisah ini mengingatkan kita akan kebesaran Allah dan betapa doa yang tulus dapat mengubah segalanya.

Dalam ceramah yang disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar Asy-Syinqithi, beliau menceritakan tentang seseorang yang mengalami kelumpuhan parah hingga harus menggunakan kursi roda. Orang ini memutuskan untuk melaksanakan Umrah, berharap bisa mendekatkan diri kepada Allah dan memohon kesembuhan.

Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar Asy-Syinqithi memulai ceritanya:

“Fas’alū ahla al-dzikri in kuntum lā ta’lamūn (Maka bertanyalah kepada orang yang berpengetahuan jika kamu tidak mengetahui). Demi Allah, saya mengenal beberapa orang yang pernah mengalami musibah besar dalam hidup mereka. Dan kalian tahu, siapa yang diuji dengan manusia, ia akan datang membawa segala kesulitan dan kesedihan mereka.”

“Bahkan ada di antara mereka yang menghadapi masalah yang sangat sulit untuk dipecahkan. Di antara mereka, ada yang pergi dan mengadu kepada Tuhannya saat melaksanakan Umrah. Demi Allah, dia tidak kembali kecuali kebutuhannya telah terpenuhi. Tidak kembali ke rumahnya kecuali kebutuhannya telah terpenuhi.”

“Ini adalah hal yang dikatakan oleh para ulama. Mereka berkata, ‘Di tempat thawaf, tidak ada seorang hamba yang meminta sesuatu kecuali permintaannya akan dikabulkan, karena kemuliaan tempat tersebut. Namun, permintaan itu harus disampaikan dengan hati yang hadir.’ Saya tahu seseorang yang lumpuh separuh tubuhnya, lalu dia memohon kepada Allah dengan sepenuh hati dan keyakinan.”

“Dia berkata, ‘Aku tidak selesai dari doaku kecuali aku merasakan panas di kakiku.’ Dia memohon kepada Allah di tempat-tempat yang penuh berkah dengan keikhlasan yang luar biasa. Saat ia selesai berdoa dan menangis, ia mendengar seseorang berkata, ‘Siapa yang mengabulkan permohonan orang yang sedang dalam kesulitan jika ia berdoa kepada-Nya?’

“Dia berkata, ‘Aku merasakan panas yang luar biasa di kakiku. Aku terkejut ketika aku mulai bisa menggerakkan jari-jari kakiku. Saat itu, aku takut jika aku berdiri di depan orang-orang, mereka akan terkejut melihatnya. Aku datang ke Masjidil Haram dengan kursi roda, tetapi ketika sampai di hotel, aku mencoba berdiri dan ternyata aku bisa berjalan dengan normal, seolah-olah tidak pernah mengalami kelumpuhan.'”

“Sungguh, ini adalah hal kecil dibandingkan dengan keagungan Allah. Ada banyak penyakit dan gangguan di dunia ini, tetapi yang paling besar adalah penyakit hati. Betapa banyak orang yang diselamatkan dari fitnah di tempat itu. Maka, kami memohon kepada Allah dengan keagungan-Nya dan kebesaran-Nya, agar tidak menghalangi kami dari kebaikan yang ada di sisi-Nya, dan agar memberikan kepada kita keikhlasan dalam beribadah serta ketulusan dalam doa.”

Cerita ini tidak hanya menjadi bukti keajaiban, tetapi juga menunjukkan kekuatan dari doa yang tulus. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa, terlebih di tempat suci seperti Masjidil Haram. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari kisah ini, dan selalu mengingat bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar Asy-Syinqithi menutup ceritanya dengan sebuah doa:

“Kami memohon kepada Allah dengan keagungan-Nya dan kebesaran-Nya, agar tidak menghalangi kami dari kebaikan yang ada di sisi-Nya, dan agar memberikan kepada kita keikhlasan dalam beribadah serta ketulusan dalam doa. Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk selalu ikhlas dalam beribadah dan memohon hanya kepada-Nya.”

sumber : Yt. ShahihFiqih https://www.youtube.com/watch?v=JRVnTlT3qdM

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *