KHUTBAH JUMAT
AMMULANGENNA RUPA TAU’E PIGAU APPADDUANGENG
(Awal Mula Manusia Melakukan Kesyirikan)
Oleh: Ustadz Baskar Muhammad Jafar, Lc
Jumat, 20 Jumadil Awal 1446 H / 22 November 2024 M
Khutbah Pertama:
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah subhanahu wa ta’ala. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan-Nya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada beliau, keluarganya, para sahabatnya, dan umatnya hingga hari akhir.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dalam khutbah ini, kita akan membahas “Ammulangenna Rupa Tau’e Pigau Appadduangeng” atau awal mula manusia melakukan kesyirikan. Penting bagi kita untuk memahami hal ini agar dapat menjaga diri dan keluarga dari bahaya kesyirikan, sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Surah Adz-Dzaariyaat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
Awal Kesyirikan di Muka Bumi:
Kesyirikan pertama kali muncul pada masa Nabi Nuh ‘alaihissalam, sebagaimana yang disebutkan dalam Surah Nuh ayat 23:
وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا
Artinya: “Dan mereka berkata: ‘Jangan sekali-kali kamu meninggalkan Tuhan-tuhan kamu, dan jangan pula meninggalkan Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr.’”
Menurut penjelasan Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, nama-nama tersebut adalah nama orang-orang saleh yang hidup sebelum Nabi Nuh. Setelah mereka wafat, setan membisikkan kepada umat mereka untuk membuat patung sebagai pengingat kebaikan mereka. Namun, generasi berikutnya menyembah patung tersebut. Inilah awal mula manusia melakukan kesyirikan.
Bahaya Syirik (Appadduangeng):
- Menghapus Amal:
Dalam Surah Az-Zumar ayat 65, Allah berfirman:
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya: “Jika engkau mempersekutukan (Allah), maka sungguh amalmu akan sia-sia dan engkau pasti termasuk orang-orang yang merugi.” - Dosa yang Tidak Diampuni:
Surah An-Nisa ayat 48 menjelaskan:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki.” - Kekal di Neraka:
Dalam hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ
Artinya: “Barangsiapa meninggal dalam keadaan menyekutukan Allah, pasti masuk neraka.”
Jama’ah Jumat yang Dimuliakan Allah,
Mari kita menjaga diri dan keluarga dari kesyirikan dengan memperkuat tauhid, memahami ajaran agama dengan benar, dan menjauhi tradisi atau adat yang bertentangan dengan syariat.
Khutbah Kedua:
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah subhanahu wa ta’ala. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, sahabatnya, dan kita semua sebagai umatnya.
Jama’ah Jumat yang Dirahmati Allah,
Kesyirikan adalah dosa yang sangat besar dan berbahaya. Marilah kita menjaga diri dan keluarga kita dengan menguatkan tauhid, memperbanyak doa, dan terus memperbaiki amal ibadah. Dalam Surah Al-Imran ayat 185, Allah berfirman:
فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ
Artinya: “Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh, dia telah beruntung.”
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menjauhkan kita dari bahaya kesyirikan, mengampuni dosa-dosa kita, menerima amal ibadah kita, dan mengumpulkan kita bersama orang-orang yang beriman di surga-Nya. Aamiin.
Doa Penutup:
اللهم اجعلنا من الموحدين، واجعلنا من عبادك الصالحين، وتوفنا مسلمين وألحقنا بالصالحين
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang bertauhid, hamba-Mu yang saleh, wafatkan kami dalam keadaan Islam, dan kumpulkan kami bersama orang-orang saleh.”
Download:
“Dapatkan teks khutbah Jumat tentang ‘Ammulangenna Rupa Tau’e Pigau Appadduangeng’ ini untuk dipahami dan disebarkan. Semoga kita semua terhindar dari bahaya kesyirikan. Klik untuk download dan bagikan!” Download di sini